Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat (KESWAMAS) RS Jiwa Grhasia sukses menyelenggarakan kegiatan Grhasia Goes To Campus edisi satu di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus 3. Acara yang berlangsung pada hari Sabtu (12/10) dihadiri kurang lebih 60 peserta yang didominasi oleh para mahasiswa. Kegiatan sosialisasi mencegah bunuh diri (suicide prevention) dibuka dengan sambutan Kepala Bidang Penunjang Sarana, dr. Joep Ahmed Djojodjibroto M.A., yang menjadi plt Direktur RS Jiwa Grhasia yang berhalangan hadir.
Materi tentang mengenal upaya bunuh diri disampaikan oleh dr. Wikan Ardiningrum, Sp.K.J., beliau merupakan Kepala Seksi Fasilitasi Pelayanan Medik RS Jiwa Grhasia, sekaligus praktisi sebagai dokter spesialis jiwa. Adapun materi yang disampaikan adalah mengenai fungsi otak dan neurotransmitter yang berpengaruh pada masalah kesehatan mental. Selain itu dijelaskan pula tanda dan gejala ide bunuh diri. Peserta juga mendapatkan informasi tentang layanan yang ada di Rumah Sakit Jiwa Grhasia yang disampaikan oleh dr. Joep.
Materi mengenai peran lingkungan kampus untuk pencegahan bunuh diri, materi yang dipaparkan adalah mengenai faktor resiko dan faktor protektif yang berpengaruh terhadap munculnya ide bunuh diri, mulai dari level individu, sosial, dan kontekstual. Selain itu, dipaparkan pula tata laksana untuk individu maupun apa yang dapat kita upayakan ketika mengetahui ada rekan yang sedang menghadapi situasi krisis. Materi tersebut disampaikan oleh Aril Halida M.Psi. sebagai psikolog di RS Jiwa Grhasia.
Pada akhir kegiatan ada sesi tanya jawab dan pemaparan hasil skrining deteksi bunuh diri yang telah diisi oleh peserta di awal kegiatan. Hasil skrining disampaikan oleh Bapak Puji Sutarjo, S.Kep., M.P.H., adapun hasilnya ditemukan sebanyak 38% paserta mengalami depresi minimal, 38% depresi ringan, 22% depresi sedang dan 2% depresi berat.