Karya Tulis

Prestasi Akademik Menurun? Waspada Gangguan Kesehatan Mental

Penulis : dr. ARUM SIWINARNI, M.Sc. Sp.KJ

Kadangkala kita pernah mengalami atau melihat seseorang mengalami penurunan prestasi akademik, namun tidak menyadari hal tersebut. Kita bahkan tidak menyadari bahwa penurunan prestasi akademik seringkali merupakan sinyal adanya gangguan kesehatan mental. Prestasi akademik merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari suatu mata pelajaran yang tercermin dalam nilai setiap bidang studi setelah melalui proses pembelajaran.

Persiapan Pasien Sebelum Pemeriksaan Laboratorium

Penulis : Purwanto Kunto, SST

Pemeriksaan laboratorium adalah jenis pemeriksaan kesehatan dengan menganalisis berbagai sampel biologis seperti darah, urine, dan jaringan untuk memberikan data penting yang digunakan dokter dan tenaga medis dalam pelayanan kesehatan.  

Cara Penggunaan Obat yang Tepat

Penulis : Astrit Ikafitriani, S.Farm., Apt., MPH

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatankesehatan dan kontrasepsi untuk manusia (Kemenkes, 2016).

Apa Itu Obat Bagaimana Aksi dan Nasib Obat Dalam Tubuh

Penulis : Dra. Istinganah, Apt., M.Kes

Obat adalah zat kimia selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek pada organisme hidup. Menurut UU no 36 tahun 2009, obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.

Mempersiapkan Masa Pensiun

Penulis : Akrim Wasniyati, S.Kep.Ners.MPH

Dulu di awal memasuki dunia kerja, bahkan sebelumnya, kita berpikir bahwa seolah kita memiliki waktu yang tak terbatas. Namun ternyata setelah dijalani masa depan seperti ada kadaluwarsanya.

Tantangan Deinstitusionalisasi Layanan Kesehatan Jiwa Bagi Rumah Sakit Jiwa

Penulis : Dianingtyas Agustin, S.Kep.Ns

Deinstitusionalisasi adalah sebuah transformasi layanan kesehatan jiwa dari model perawatan berbasis institusi atau Rumah Sakit Jiwa bergeser menuju pelayanan berbasis komunitas (Community based mental health care).

Terapi Relaksasi Progresif terhadap Gangguan Pola Tidur pada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)

Penulis : Nurfaozin, S.Kep., Ners.

Gangguan tidur merupakan salah satu masalah yang paling sering dialami oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes, 2022), lebih dari 60% pasien dengan gangguan jiwa dilaporkan mengalami insomnia atau pola tidur yang tidak teratur. Kondisi ini sering dipicu oleh ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, efek samping obat, stres, kecemasan, serta kondisi lingkungan yang tidak mendukung tidur berkualitas.

Serba-serbi Insomnia

Penulis : dr. Anton Wijaya Kusuma

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur, sehingga tubuh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Insomnia dapat diakibatkan karena berbagai kondisi. Insmonia dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup seseorang yang mengalaminya dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan baik
jasmani maupun rohani.

Insomnia Pada Perempuan

Penulis : dr. ISNAINI HIDAYAH, M.Sc. Sp.KJ

Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup banyak dikeluhkan. Kondisi ini menyebabkan dampak yang cukup signifikan di berbagai aspek kehidupan seperti Kesehatan fisik dan mental, kualitas hidup maupun terhadap produktivitas dalam pekerjaan

Gangguan Jiwa Pada Anak Dan Remaja: Penjelasan Ilmiah Dan Urgensi Penanganannya

Penulis : Sadarwati, S.Kep. Ners

Gangguan jiwa tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat muncul pada usia anak-anak dan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% gangguan jiwa dimulai sebelum usia 14 tahun, dan 75% berkembang sebelum usia 24 tahun (Kessler et al., 2005).Gangguan jiwa tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat muncul pada usia anak-anak dan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% gangguan jiwa dimulai sebelum usia 14 tahun, dan 75% berkembang sebelum usia 24 tahun (Kessler et al., 2005).