RSJ Grhasia Selenggarakan Pelatihan Komunikasi Efektif Bagi Tenaga Kesehatan

11 Juli 2025

Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam berkomunikasi secara efektif, RS Jiwa Grhasia menyelenggarakan Pelatihan Komunikasi Efektif pada tanggal 7–11 Juli 2025, bertempat di Gedung Diklat Grha Ganesha, RS Jiwa Grhasia, Pakem, Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan tenaga medis dari berbagai unit pelayanan rumah sakit.

Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan komunikasi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang empatik, profesional, dan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan jiwa. Materi yang diberikan mencakup berbagai aspek komunikasi efektif seperti teknik komunikasi, etika berkomunikasi, manajemen konflik, penanganan komplain, serta penggunaan metode komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation).

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Wakil Direktur Pelayanan RSJ Grhasia DIY, serta menghadirkan berbagai narasumber berpengalaman, di antaranya K.S. Nenggih Wahyuni, SIP., MA., dr. Jayanti Dwiwardini, Erik Hadi Saputra, M.Eng., hingga dr. Warih Swastastuti, Sp.FKR.

Pelatihan berlangsung dalam format klasikal dan praktik lapangan, dengan total 36 jam pelatihan (JPL), termasuk sesi refleksi, diskusi, praktik komunikasi, dan penyusunan laporan hasil praktik.

Dalam keterangannya, dr. Tri Sunu Handayani, menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan pelatihan ini.

“Pelatihan komunikasi efektif ini sangat penting, khususnya di lingkungan layanan kesehatan jiwa, di mana komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi juga menjadi jembatan empati dan pemulihan pasien. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini karena mampu memperkuat kualitas layanan serta membangun hubungan yang lebih manusiawi antara tenaga kesehatan dan pasien,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan evaluasi post test dan refleksi pada hari kelima, serta penyampaian rencana tindak lanjut (RTL) dari peserta pelatihan untuk diterapkan dalam layanan keseharian.

Melalui pelatihan ini, RSJ Grhasia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kapasitas SDM sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan jiwa yang holistik, responsif, dan berorientasi pada keselamatan serta martabat pasien.